Postingan Populer

Rabu, 15 November 2017

Musim Hujan, Musim Kangen


Musim penghujan kembali!
Para penikmat kata-kata kembali mengalirkan untaian kerinduan di balik sajak-sajak puitis yang mereka persembahkan untuk orang yang menginspirasi mereka.

Kebanyakan orang mengatakan kalau hujan itu adalah 1% air, 99% kerinduan. Benarkah?
Agak lucu sih, tapi nyatanya memang kebanyakan dari kita pasti lebih baper ketika hujan turun.
Seketika bayang wajah seseorang yang selalu kita dambakan muncul di kepala. Kita langsung membayangkan segala keindahan yang membuat kita selalu memujanya.

Rambutnya yang hitam tebal, kulitnya yang putih, hidung mancungnya, matanya yang sendu, senyumnya yang memikat, wangi tubuhnya yang khas, dan pembaannya yang menarik. Ada saja hal dari dia yang membuat kita cengegesan sendiri seperti orang aneh ketika mengingatnya.

Ah, hujan, kau membuatku semakin gila!
Eits, nyatanya tak berhenti sampai di situ.

Nyalakan laptop yang ternyata langsung muncul di beranda layar menyapa sebagai background tetap, buka word, dan dengan indahnya jari-jari menari di atas keyboard mengetik huruf demi huruf hingga terciptalah tulisan tentang dia.

Dia yang diam-diam dalam do'a kita minta kepada sang Pemilik hak sepenuhnya atas apa yang nyata dan mustahil, meminta agar dengan kekuasaan-Nya, seseorang itu bisa menjadi milik kita selamanya, hingga kerinduan ini bisa bermuara indah pada tempat yang tepat.

Hujan dan kerinduan juga terasa beitu menyesakkan ketika sepasang insan saling mencintai hanya bisa bertemu lewat do'a karena jarak. Kamu hanya bisa bersabar menunggu dari hujan ke hujan berikutnya untuk bisa bertemu dengan dia. Harus berapa musim penghujan lagi kau lewatkan agar bisa berteduh bersama sambil menggenggam tangan dia?

Hujan juga pernah menjadi saksi seorang wanita yang dengan tega memutuskan hubungan sepihak atas prianya karena ego, yang pada akhirnya berbuah kerinduan dan penyesalan tak berujung ketika hujan kali ini pria yang pernah dia tinggalkan sudah bahagia dengan wanita yang dia nikahi.

Hujan juga mungkin bisa membuat seorang pria meneteskan air mata karena sampai sekarang tak ada wanita yang bisa mengisi kekosongan hatinya. Bukan karena tak ada yang mau, namun hatinya yang selalu menolak kehadiran wanita yang bertamu ke hidupnya padahal di lubuk hatinya dia begitu mendamba hari-hari penghujan dengan secangkir kopi hangat untuk dinikmati berdua bersama sang wanitanya.

Tapi hujan juga pernah menorehkan cerita indah ketika dua anak SMA berteduh di bawah halte, sama-sama menunggu Bus dan memulai basa basi hingga berakhir menjadi cerita dengan title: Dia Cinta Pertamaku.

Atau drama dari wanita yang minta diturunkan di tengah jalan karena kecemburuan pasangannya yang tak mampu dia hadapi. Berjalan di bawah guyuran hujan, tiba-tiba sang pria kembali, dengan gentlenya memeluk dan meminta maaf kepada wanitanya sambil menenangkan wanitanya.

Untuk setiap orang, hujan memberikan cerita masing-masing. Ada yang menorehkan kisah bahagia, namun tak sedikit pula yang pilu. Maka dari itu, tak berlebihan jika ada ungkapan hujan adalah 1% air dan 99% kerinduan.

Hey para penikmat hujan, selamat menikmati kerinduan yang tiada habisnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar